Perbedaan Layar Kapasitif dan Resistif Pada Handphone Touchscreen


Para pengguna ponsel pintar saat ini tahu bahwa handphone touchscreen di bagi menjadi dua jenis, yakni kapasitif dan resistif. Kedua jenis handphone touchscreen ini bisa ditemukan pada beberapa smartphone dan tablet yang mana dengan teknologi ini daftar menu yang terdapat pada ponsel maupun tablet akan merespon dengan cepat meskipun hanya dengan sentuhan yang kecil sekalipun yang memungkinkan fitur multi-touch bekerja dan pada umumnya sangat responsif terkecuali ketika Anda menggunakan sarung tangan. Namun ada beberapa perangkat yang mana meskipun disentuh dengan sentuhan kecil sekalipun mereka tidak bekerja, namun harus dengan sentuhan yang keras barulah menu atau aplikasi yang terdapat pada ponsel Anda dapat merespon dengan baik.

Apakah dari sebagian Anda tahu perbedaan di antara kedua jenis layar sentuh ini? Anda mungkin pernah merasakan perbedaan itu sendiri. Ketika itu terjadi, mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa iPhone Anda tidak bekerja saat Anda mengenakan sarung tangan? Mengapa layar sentuh pada feature phones berbeda dengan high-end phones? Mengapa Anda tidak bisa menggunakan semua stylus pen pada iPad Anda?

Ke semua pertanyaan itu bisa dijawab hanya dengan dua jawaban yaitu kapasitif dan resistif. Perbedaan teknologi layar sentuh ini akan menjawab semua pertanyaan Anda di atas.

Touchscreen dalam Hematnya

Meskipun teknologi touchscreen atau layar sentuh pada gadget dewasa ini berkembang secara pesat, bukan berarti bahwa teknologi kaca sentuh ini merupakan penemuan baru. Jika ditarik kebelakang, teknologi kaca sentuh ini pertama kali diketemukan pada tahun 1960 dan telah melalui beberapa perubahan dan iterasi hingga menjadi layar sentuh yang saat ini kita gunakan.

Layar sentuh tidak hanya terbatas penggunaannya pada smartphone dan tablet saja, mereka teraplikasikan di mana-mana, di mesin ATM, papan informasi, sistem navigasi, game konsol dan bahkan touchpad/ laptop. Layar sentuh saat ini muncul di mana-mana dan mengambil peranan penting dalam kehidupan kita, sehingga setidaknya yang bisa dilakukan adalah tahu lebih banyak tentang bagaimana teknologi kaca sentuh ini bekerja.

Resistive Touchscreen

Layar sentuh yang memiliki jenis resistif merupakan tipe layar sentuh yang paling umum. Kecuali untuk smartphone modern, tablet dan trackpad, layar sentuh yang paling umum ada adalah layar sentuh resistif. Seperti namanya, layar sentuh resistif ini mengandalkan gaya tahan (resisitive sendiri diambil dari nama resistance), dari pengertian ini bisa diketahui bahwa cara kerja dari layar sentuh berjenis resistif ini adalah berdasarkan gaya tahan atau tekanan yang mana layar memberikan respon ketika Anda berikan gaya tahan atau ketukan.

Layar sentuh resistif sendiri terdiri dari dua lapisan tipis yang dipisahkan oleh celah yang tipis. Pada ulasan ini tidak akan dibahas tentang lapisan tipis yang berada pada layar resisitif ini, namun kita akan fokus pada layar ini secara sederhana agar tidak membingungkan. Kedua lapisan ini memiliki lapisan di satu sisinya yang saling beradapan di dalam celah tersebut, jika digambarkan, lapisan pada kaca sentuh ini memiliki susunan seperti sandwich. Bila kedua lapisan ini saling bersentuhan, maka aliran listrik akan berlalu, dan yang pada gilirannya diproses sebagai sentuhan di lokasi tersebut.

Jadi ketika jari Anda, stylus atau perangkat lain yang mampu mendukung layar sentuh resistif, ini membuat sedikit tekanan pada lapisan atas, yang kemudian ditransfer ke lapisan yang berdekatan sehingga dimulainya sinyal kaskade. Karena inilah Anda dapat menggunakan apapun yang Anda mau untuk membuat sentuhan pada layar antarmuka, sarung tangan, batang kayu, kuku atau apapun yang menciptakan tekanan yang cukup akan direspon dengan baik oleh layar ini.

Untuk alasan yang sama, layar sentuh resistif ini membutuhkan sedikit tekanan untuk memproses sentuhan dan tidak selalu merespon dengan cepat seperti yang dilakukan oleh iPhone. Selain itu, beberapa lapisan pada layar resistif ini dapat mengakibatkan layar menjadi kurang tajam dengan kontras yang lebih rendah dari yang dilihat pada layar capacitive. Sementara itu, kebanyakan layar resistif paling tidak memungkinkan untuk melakukan gerakan multi-touch seperti pinch to zoom, layar ini baru bisa merespon gerakan zoom ketika Anda menyentuhkan satu jari yang di mana jari lainnya menyentuh lokasi yang berbeda pada layar.

Layar resisitif telah memperbaharui sistemnya secara bertahun-tahun, dan dewasa ini banyak ponsel pada kelas lower-end juga mengaplikasikan layar sentuh resistif ke dalam ponselnya yang mana masih kalah akurat dengan ponsel dengan kelas high-end. Beberapa ponsel yang terkenal telah mengusung layar ini adalah Nokia N97 dan N800. Sementara itu Nintendo DS menjadi game konsol pertama yang membawa layar ini untuk aktifitas gaming.

Capacitive Touchsreen

Jika ditarik ulur kebelakang, layar sentuh berjenis kapasitif ini ditemukan lebih pertama dibandingkan dengan layar resistif, layar sentuh kapasitif pertama dibuat 10 tahun lebih awal dibandingkan dengan layar sentuh resistif. Namun demikian, layar sentuh kapasitif saat ini lebih akurat dan merespon langsung ketika bersentuhan dengan jari manusia. Jadi bagaiman kerja dari layar sentuh kapastif ini?

Berbeda dengan layar sentuh resistif yang bergantung pada tekanan mekanis yang dibuat oleh jari atau stylus, layar kapasitif ini justru menggunakan sifat listrik dari manusia. Layar kapasitif biasanya terbuat dari satu lapisan isolasi, seperti kaca yang dilapisi dengan bahan konduktif transparan di dalamnya. Karena tubuh manusia adalah konduktif yang berarti aliran listrik dapat melewati tubuh manusia, layar kapasitif ini dapat menggunakan konduktivitas ini sebagai input atau masukkan. Ketika Anda menyentuh layar capacitive dengan jari Anda, akan menyebabkan perubahan medan listrik pada layar.

Perubahan ini dikenali, dan lokasi di mana Anda menyentuh bidang layar tersebut akan ditentukan oleh prosesor. Hal ini dapat dilakukan dengan teknologi yang berbeda, namun mereka semua tergantung pada perubahan elektrikal yang disebabkan oleh sentuhan dari jari manusia. Ini adalah alasan Anda tidak dapat menggunakan layar capacitive saat sedang menggunakan sarung tangan –sarung tangan tidak konduktif, dan sentuhan yang menggunakan sarung tangan tidak menimbulkan perubahan elektrik. Hal yang sama berlaku pada layar non kapasitif stylus.

Sejak layar ini terbuat dari satu lapisan utama yang terus-menerus dibuat semakin tipis karena kemajuan teknologi, layar ini tidak hanya lebih sensitif dan akurat, tampilan yang ditawarkannya pun bisa jauh lebih tajam seperti yang terlihat pada perangkat iPhone 4S. Dan tentu saja layar kapasitif ini dapat membuat multi-touch gestures yang berarti Anda dapat menggunakan beberapa jari Anda pada saat yang sama.

Sumber: http://so.ee/QdR

Artikel Terkait:

Posted in . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.

Leave a Reply

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.