Sophoslabs, sebuah perusahaan keamanan internet telah mengenali 5 jenis malware yang paling sering ditemukan dalam smartphone maupun tablet Android.
Studi SophosLabs tersebut mengumpulkan statistik dari penggunaan aplikasi anti-malware buatan mereka yang telah tersebar di 118 negara, dan hasilnya menyatakan bahwa jumlah ancaman malware untuk platform Android terus bertambah dan telah menjadi sebuah ancaman yang sangat serius.
Jumlah aplikasi yang terdapat di Google Play Store pada saat ini telah mencapai 460.000 macam aplikasi, plus sejumlah sumber lain yang juga menyediakan aplikasi Android untuk didownload, dan media selain Google Play Store itulah yang kebanyakan menjadi sumber penyebaran malware.
Chet Wisnierski, senior security advisor di Sophos, mengatakan bahwa mayoritas pengguna terinfeksi malware gara-gara efek ‘side-load.’ Hal ini terjadi karena para pengguna mendownload program dari sumber-sumber tidak resmi, mayoritas merupakan aplikasi berbayar yang ditawarkan secara gratis oleh si pembajak, padahal pihak pembajak tersebut telah memenuhinya dengan virus Trojan untuk perangkat mobile.
Menurut data Sophos, 5 macam malware yang paling banyak ditemukan di perangkat-perangkat Android adalah:
- Andr/PJApps-C: aplikasi berbayar yang telah di-hack, walaupun sangat jarang membahayakan perangkat Anda, namun mayoritas merupakan aplikasi ilegal
- Andr/BBridge-A: malware ini mampu menginstall sejumlah aplikasi berbahaya lain ke dalam perangkat Anda. Malware ini juga akan menggunakan HTTP untuk berkomunikasi dengan sebuah server pusat untuk membocorkan informasi-informasi yang bisa mereka hack.
“Aplikasi ini mampu mengirim dan membaca jenis SMS, dan pada akhirnya membebankan biaya ekstra pada Anda. Aplikasi ini juga mampu men-scan SMS yang akan datang dan menghilangkan peringatan bahwa SMS tersebut merupakan SMS premium, tanpa Anda harus mendaftar terlebih dahulu.”
- Andr/BatteryD-A: aplikasi ‘battery doctor’ abal-abal ini mengklaim mampu menghemat penggunaan baterai pada perangkat Anda. Bukannya melakukan hal tersebut, aplikasi ini malah mengirimkan informasi berharga Anda pada sebuah server dengan menggunakan HTTP dan pada akhirnya menampilkan berbagai macam iklan pop-up secara agresif.
- Andr/Generic-S: malware ini mampu melakukan berbagai macam tindakan yang berbahaya, mulai mengeksploitasi informasi berharga Anda hingga menampilkan adware secara agresif, salah satunya seperti malware Android Plankton.
- Andr/DrSheep-A: familiar dengan Firesheep? Tool desktop yang memungkinkan para hacker untuk membajak Twitter, Facebook dan LinkedIn dalam sebuah lingkungan yang dilengkapi dengan jaringan wireless? Andr/DrSheep-A adalah versi Android dari tool tersebut.
Jadi, sudahkah Anda update software anti-malware di perangkat Android Anda?
Sumber: http://www.technolog.msnbc.msn.com/technology/technolog/top-5-android-malware-troublemakers-idd-828191
Studi SophosLabs tersebut mengumpulkan statistik dari penggunaan aplikasi anti-malware buatan mereka yang telah tersebar di 118 negara, dan hasilnya menyatakan bahwa jumlah ancaman malware untuk platform Android terus bertambah dan telah menjadi sebuah ancaman yang sangat serius.
Jumlah aplikasi yang terdapat di Google Play Store pada saat ini telah mencapai 460.000 macam aplikasi, plus sejumlah sumber lain yang juga menyediakan aplikasi Android untuk didownload, dan media selain Google Play Store itulah yang kebanyakan menjadi sumber penyebaran malware.
Chet Wisnierski, senior security advisor di Sophos, mengatakan bahwa mayoritas pengguna terinfeksi malware gara-gara efek ‘side-load.’ Hal ini terjadi karena para pengguna mendownload program dari sumber-sumber tidak resmi, mayoritas merupakan aplikasi berbayar yang ditawarkan secara gratis oleh si pembajak, padahal pihak pembajak tersebut telah memenuhinya dengan virus Trojan untuk perangkat mobile.
Menurut data Sophos, 5 macam malware yang paling banyak ditemukan di perangkat-perangkat Android adalah:
- Andr/PJApps-C: aplikasi berbayar yang telah di-hack, walaupun sangat jarang membahayakan perangkat Anda, namun mayoritas merupakan aplikasi ilegal
- Andr/BBridge-A: malware ini mampu menginstall sejumlah aplikasi berbahaya lain ke dalam perangkat Anda. Malware ini juga akan menggunakan HTTP untuk berkomunikasi dengan sebuah server pusat untuk membocorkan informasi-informasi yang bisa mereka hack.
“Aplikasi ini mampu mengirim dan membaca jenis SMS, dan pada akhirnya membebankan biaya ekstra pada Anda. Aplikasi ini juga mampu men-scan SMS yang akan datang dan menghilangkan peringatan bahwa SMS tersebut merupakan SMS premium, tanpa Anda harus mendaftar terlebih dahulu.”
- Andr/BatteryD-A: aplikasi ‘battery doctor’ abal-abal ini mengklaim mampu menghemat penggunaan baterai pada perangkat Anda. Bukannya melakukan hal tersebut, aplikasi ini malah mengirimkan informasi berharga Anda pada sebuah server dengan menggunakan HTTP dan pada akhirnya menampilkan berbagai macam iklan pop-up secara agresif.
- Andr/Generic-S: malware ini mampu melakukan berbagai macam tindakan yang berbahaya, mulai mengeksploitasi informasi berharga Anda hingga menampilkan adware secara agresif, salah satunya seperti malware Android Plankton.
- Andr/DrSheep-A: familiar dengan Firesheep? Tool desktop yang memungkinkan para hacker untuk membajak Twitter, Facebook dan LinkedIn dalam sebuah lingkungan yang dilengkapi dengan jaringan wireless? Andr/DrSheep-A adalah versi Android dari tool tersebut.
Jadi, sudahkah Anda update software anti-malware di perangkat Android Anda?
Sumber: http://www.technolog.msnbc.msn.com/technology/technolog/top-5-android-malware-troublemakers-idd-828191